Kamis, 05 Mei 2011

Respirasi Pada Tumbuhan

B.    Landasan Teori

Pernapasan adalah proses pertukaran gas O2 dengan CO2 sebagai hasil metabolisme normal dan zat yang dibutuhkan atau diperlukan dalam pernapasan itu sendiri.


Pernapasan merupakan pembakaran (metabolisme atau disimilasi) dimana energi yang disimpan tadi dikembalikan lagi untuk mengembalikan proses-proses kehidupan atau respirasi adalah proses pembokaran energi yang tersimpan untuk dimanfaatkan dalam proses-proses kehidupan.


Mungkin anda membutuhkan Mungkin anda membutuhkan rpp dan silabus biologi sma, rpp dan silabus biologi smk atau rpp dan silabus biologi smp untuk menunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi.

Respirasi atau oksigen glukosa adalah merupakan sumber energi yang utama untuk kebanyakan sel. Pada waktu glukosa dipecah dalam suatu rangkaian reaksi enzimatis, beberapa energi disebabkan dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi (ATP) dan sebagian lagi hilang sebagai panas.

Proses utama respirasi adalah mobilisasi senyawa organik dan oksidasi senyaw. Senyawa tersebut secara terkendali untuk membebaskan energi bagi pemeliharaan dan perkembangan tumbuhan.
Reaksi respirasi (oksidasi biologis) suatu karbohidrat misalnya glukosa berlangsung dalam empat tahap adalah:

1.    Glikolisis

Merupakan serangkaian reaksi yang menguraikan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat, jalur reaksi ini disebut juga jalur Embden-Meyerhoff-Parnas (EMP), merupakan dasar dari respirasi anaerobik atau fermentasi.

2.    Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat

Senyawa-senyawa yang dihasilkan tahap ke-2 diuraikan menjadi CO2 dinamakan daun asam sitrat karena senyawa C6 yang pertama kali dibentuk dalam daur ini adalah asam sitrat.
Daur ini dikenal dengan daur krebs. Nama lain dari iktu serta asam-asam dengan tiga gugus karboksil.

3.    Oksidasi terminal dalam rantai respiratoris

Hidrogen yang dihasilkan oleh substrat pada tahap ke-1 hingga ke-3 akhirnya berkombinasi dengan oksigen membentuk air.

Agar dapat berlangsung terjadi suatu angkutan hidrogen sepanjang suatu rantai sistem redoks yaitu melalui suatu sistem angkutan/transport elektron


C.    Alat dan bahan

Alat

-    Tutup gabus/aluminim foil
-    4 buah tabung reaksi
-    Kain kasa
-    Tali atau benang
-    Pipet ukur

Bahan

-    Aquadest
-    Kecambah
-    Air kapur
-    Hidrilla
-    Larutan bromtimol blue


D.    Cara Kerja

  1. Menyiapkan 4 buah tabung reaksi
  2. Mengisi tabung 1 dan tabung 2 dengan 5 ml air kapur
  3. Pada tabung ke 2, masukkan kecambah yang sudah dibungkus dengan kain kasa dengan posisi menggantung
  4. Mengisi tabung 3 dan tabung 4 aquadest secukupnya
  5. Menambahkan 3-5 tetes bromtimol blue pada tabung 3 dan tabung 4
  6. Pada tabung 4 memasukkan beberapa daun hydrilla
  7.   Menutup 4 tabung reaksi rapat-rapat dengan alluminium foil
  8. Mengamati perubahan yang terjadi pada ke 4 tabung



E.    Hasil Pengamatan






Keterangan :

Tabung 1     : Berisi air kapur
Tabung 2     : Berisi air kapur dan kecambang
Tabung 3     : Berisi aquades dan bromtimol blue
Tabung 4     : Berisi daun hydrilla dan aquades dan brimtimol blue



F.    Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat diperhatikan bahwa :
  • Tabung ke II yang berisi (air kapur dan kecambah) lebih keruh dibandingkan tbung ke I, ini terjadi karena larutan air kapur bereaksi dengan kecambah yang melakukan respirasi yaitu mengeluarkan O2.
Air kapur merupakan senyawa kimia yang dapat bereaksi dengan karbondioksida. Hasil reaksinya berupa zat yang berwarna seperti susu, kemudian mengendap yang merupakan partikel-partikel kapur.
Penggunaan kecambah segar disebabkan karena kecambah melakukan pernafasan karena kecambah itu masih hidup. Buktinya terlihat pada perubahan air kapur yang semula jernih menjadi putih. Sebenarnya air kapur merupakan zat kapur yang dapat mengikat CO2.
  • Perubahan warna larutan yang diberi bromtimol blume terjadi pada tabung ke 4, karena pada tabung ke -4 larutan tersebut dimasukkan tanaman hydrilla, dan terjadi perubahan warna dari hijau kekuning-kuningan ke hijau daun, ini karena pengaruh klorifl dari hydrilla itu melakukan respirasi dengan mengeluarkan O2. 

Diskusi

  1. Pada tabung reaksi yang manakah air kapur menjadi keruh ?
  2. Apakah fungsi air kapur tersebut dan mengapa di gunakan air kapur?
  3. Pada tabung reaksi yang mana terjadi perubahan warna larutan yang diberi bromtimol blue? Mengapa ?
  4. Mengapa digunakan kuncul bunga yang sedang mekar atau kecambah ?
  5. Bandingkan hasil pengamatan saudara terhadap ke-4 tabung tersebut. Bagaimana hasilnya?



Jawaban Diskusi
  1. Pada tabung reaksi yang kedua air kapur menjadi keruh karena CO2 yang bercampur dengan air kapur dia menjadi keruh.
  2. Air kapur fungsinya untuk mengetahui apakah ada respirasi atau tidak dan air kapur fungsinya sebagai indikator karena proses respirasi itu akan terjadi jika airnyar keruh
  3. Perubahan warna air terjadi pada tabung reaksi yang ke-4 alasannya karena pada tabung reaksi ke-4 proses respirasi berhasil
  4. Karena tidak mungkin kita menggunakan akar/batang pada tumbuhan karena proses respirasi terbesar pada tumbuhan itu berlangsung pada daun yaitu pada stomata daun.
  5. Perbandingan dari ke-4 tabung






G.    Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa membuktikan dengan seksama tentang prinsip-prinsip antara air kapur yang bereaksi dengan CO2 dan bromtimol blue yang bereaksi dengan CO2 dapat terbukti pada saat kami praktik.

Apabila air kapur bereaksi dengan CO2 maka airnya akan berubah menjadi keruh dan cairan bromtimol blue bereaksi dengan CO2 maka warna airnya akan menjadi hijau tua

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Grocery Coupons