Rabu, 04 Mei 2011

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada anak didik. Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan sekolah, disamping mengembangkan pribadinya. Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada murid- murid yang merupakan proses pengajaran (proses belajar mengjar) itu dilakukan oleh guru di sekolah dengan cara- cara atau metode- metode.
Menurut Nana Sudjana (1989: 76) Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan degnan sisiwa pada saat berlangsungnya pengajaran.
Jadi metode adalah cara, yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Metode pengajaran pada hakikatnya merupakan penerapan prinsip- prinsip psikologi dan prinsip- prinsip pendidikan bagi perkembangan anak untuk mempertinggi kapasitas hasil pendidikan dan pengajran di sekolah.
Yang menjadi permasalahan dalam penelitian in adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran melalui metode pendahuluan pada pelajaran matematika. Ini berarti bahwa penelitian untuk memecahkan permasalahn pembelajaran di kelas. Berdasarkan hal itu bahwa penelitain ini bersifat penelitian tindakan (action Research).
Action Research yaitu suatu bentuk kajian melalui self reflective yang bercirikan pada kegiatan partisipatif dan kolabaoratif dilakukan oleh para peserta pada situasi sosial dalam rangka meningkatkan rasionalitas dan penilaian mereka terhadap praktek/ pelaksanaan suatau kegiatan yang dilakukan (MDK Kurikulum 2002: 92).
Penelitian tindakkan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Upaya yang dilakukan dengan melaksanakan tindakan unutk mencari jewaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari- hari di kelas (Kasbolah, 1998/ 1999: 12).
Kemmis dalam Kasbolah (1998/ 1999: 13) menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan suatu penelitian bersifat refektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial (termasuk pendidikan) yang bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, termasuk memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan.
Lewin dalam Kasbolah (1998/ 1999 : 14-15 ) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang merupakan suatu rangkaian langkah- langkah (a spiral of Steps). Setiap langkah terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi untuk lebih jelas dapat dilihat gambar sebagai berikut :
Dari beberapa definisi penelitain tindakan kelas tersebut, dapat di tarik kesimpulan bahwa pengertian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pada dasarnya penelitian tindakan bertujuan untuk memeprbaiki dan menigkatkan kualitas pembelajaran. Mengingat tuntunan masyarakat terhadap dunia pendidikan akhir- akhir ini begitu antusias sebagai akibat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta terjadinya perubahan yang signifikan dalam tatanan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Oleh karena itu sekolah harus melahirkan sumber daya manusia yang baik.
B. Prosedur Penelitain
Prosedur yang digunakan dalam penelitain ini, mengembangkan sebagaimana yang lazim digunakan dalam penelitian dengan menggunakan siklus (cycle). Dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus, setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan ke arah peningkatan dan perbaikan proses dalam mengajar. Sebelum tahap- tahap dilaksanakan dalam peneltian yang menggunakan siklus- siklus terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan sebagai penelitain pendahuluan dengan tujuan untuk meningkatkan perbaikan dalam mengajar. Mengidentifikasi permasalahan dan gagasan yang tetap sesuai dengan masalah dalam pengembangan pembelajaran yang ada di kelas. Dalam kegiatan ini peneliti dan guru secara langsung sudah melibatkan diri untuk aktif dan kreatif dalam rangkaian kegiatan yang ada di sekolah.
Model siklus yang digunakan berbentuk spiral sebagimana dikembangkan oleh kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998/1999: 14) yaitu merupakan momen- momen dalam bentuk spiral yang meliputi : perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe) dan refleksi (reflect). Kemudian pada siklus kedua dan seterusnya jenis kegiatan yang dilakukan peneliti pada dasarnya sama, tetapi ada modifikasi pada tahap perencanaan.
Siklus kegiatan dapat digambarkan sebagai berikut.
Secara operasional tahapan- tahapan kegiatan penelitain dalam setiap siklus dapat dijelaskan sebagi berikut :
1.Tahap Perencanaan
Kegiatan perencanaan diawali dengan merencanakan ide penelitian kemudian ditindak lanjuti dengan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas. Data awal diperoleh dari hasil evaluasi mata pelajran matematika yang sudah terdekomentasikan dalam daftar nilai siswa dan dari hasil pengamatan lansung dalam setiap pembelajaran matematika. Hal ini membantu peneliti dalam menentukan kelmahan dan hambatan siswa dalam belajar matematika yang selanjutnya difokuskan pada strategi penemuan pada geometri yang dijadikan bahan bagi peneliti.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, peneliti melaksankan tindakan sesuai dengan perncanan yagn telah dirumuskan. Dengan alat pengumpul data yang telah disusun, tim observasi mencermati jalannya pembelajaran berlangsung secara wajar. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan guru dan peningkataan hasil belajar siswa.
3. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan peneliti dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitain tindakan kelas yaitu mengamati segala sesuatu yang berlansung saat proses pembelajaran untuk melakukan refleksi dan revisi terhadap rencana tindakan yang telah dilakukan untuk menyusun rencana berikutnya.
4. Tahap Refleksi
Hasil penemuan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran ditindaklanjuti dengan kegiatan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan analitis sintetis, interpretasi dan ekspanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan mencari makna terhadap proses dan pelaksanaan tindakan sebagai dampak adanya intervensi tindakan yang dilaksanakan.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
Pelaksanan tindakan kelas (PTK) di SDN I Ciseureh Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta, penelitian tindakan ini dilaksanakan untuk memudahkan koordinasi dengan peneliti, guru dan kepala sekolah karena sebagai tempat tugas. Sampel yang diteliti yaitu siswa- siswi kelas V SD Negeri I Ciseureh Purwakarta, pada semester II tahun ajaran 2006- 2007 yang berjumlah 27 siswa, yang terdiri dari 18 orang siswa laki- laki dan 9 orang siswa perempuan.
Dengan dipilihnya sekolah ini untuk penelitain karena dengan beberapa pertimbangn yang diambil yaitu, sebagai berikut :
1. sebagai tempat mengajar, sehingga peneliti dengan guru dan siswa sudah saling mengenal tetapi peneliti tidak lalai dalam melaksanakan tugas dan tidak semata- mata hanya sebagai tempat penelitian.
2. adanya anggapan bahwa pelajran matematika adalah pelajaran yang membosankan, serta dengan rendahnya nilai matematika pada akhir semester satu.
3. Letak sekolah dekat dengan tempat tinggal peneliti yang jarkanya kurang lebih 500 meter, dan merasa tanggung jawab secara moril untuk meningkatkan kualitas pembelajran matematika.
Sebagai subjek peneliti dengan kinerja guru dan aktivitas belajar peserta didik, dalam pembelajran matematika dengan mengugnakan metode penemuan.
Karakteristik dari subjek peneliti adalah sebagai berikut :
1. Letak geografis sekolah SDN 1 Ciseureh sangat starategis tidak jauh dari kota Purwakarta sekitar km jaraknya, juga dekat dengan pemukiman penduduk.
2. Kondisi sosial ekonomi siswa rata- rata menengah ke bawah.
3. Kualifikasi pendidikan guru dari …………………guru kulifikasi pendidikannya SPG, DII, S1, sehingga penelitain ini dapat dilaksanaakn prestasi belajar dengan perolehan nilai UAS nilainya masih rendah.
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk megetahui hasil, ketika hasil proses pelaksanaan tindakan dilakukan, maka diguankan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data diantaranya:
a. Observasi
Yaitu alat pengumpul data yang digunakan untuk mengamati tingkah laku individu baik sisiwa atau para gurunya selama proses pembelaran berlangsung.
Data yang ingin di jaring melalui lembar observasi adalah data yang berupa perkataan dan aktifitas yaitu komunikasi interaktif antarguru. Kegiatannya menyangkut proses pembelajaran matematika serta temuan- temuan pada saat diskusi kolaboratif dengan guru mitra dan guru teman sejawat setelah pembelajaran.
b. Angket
Pembuatan angket ini bertujuan untuk mengetahui, menjaring data yang telah valid (absah) dan reliable (dapat dipercaya) mengenai tanggapan sisiwa, pendapat guru mitra penelitian, guru teman sejawatdan kepala sekolah
c. Tes Hasil Belajar
Adalah serentetan latihan soal yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pegetahuan, sikap, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
E. Metode Analisis Data
Dalam analisis data berlangsung dari awal hingga pelaksanaan program tindakan. Data dalam penelitain dianalisis dengan mengikuti pola mulai dari tahap orientasi hingga tahap karakteristik, fokus permasalahan dan tujuan penelitian.
Data akan diolah menggunakan teknik analisis kulitatif unuk menunjukan dinamika proses dengan memberikan konseptual, yaitu data tentang unjuk guru, aktivitas belajar siswa.
Selanjutnya analisis data observasi pada pengolahan data yang dikemukakan oleh Spadley (1980) yaitu :
1. Pengolahan Data
Data mentah yang diperoleh melalui observasi, angket dan tes disimpulkan dan dideskripsikan dalam bentuk matrik data. Untuk memudahkan interprestasi data, semua data yang terkumpul diklasifikasikan dengan pembubuhan kode, sehingga dapat lebih jelas.
2. Validitas Data
Untuk mendapatkan data yang mendukung dan sesuai dengan karakteristik fokus permasalahan dan temuan penelitain terkait validitas yang digunakan dalam penelitain adalah :
a. Triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan (Validitas) data yang memanfatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
b. Audit trail yaitu pengecekan keabsahan temuan penelitian dan prosedur penelitian yang telah diperiksa dengan mengimformasikan kepada sumber data pertama (peneliti dan siswa)
c. Member check yaitu mengecek kebenaran data temuan peneliti dengan mengkompirmasiskan dengan guru. Mitra penelitain melalui refleksi diskusi pada setiap siklus sampai akhir keseluruhan pelaksanaaan tindakan. sehingga terjaring data yang lengkap dan memiliki validitas dan realibilitas yagn tinggi.
Data yang diperoleh pada tahap ini, diinterpretsikan berdasarkan kerangka teoritik atau aturan- aturan yang diperoleh antarpeneliti dan guru untuk menciptakan suasana pemblejaran yang lebih baik sebagai acuan dalam melakukan tindakan selanjutnya, atau untuk meningkatkan kinerja guru.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Grocery Coupons